Rabu, 06 Desember 2017

Jaringan Listrik Gedung

Saya dan anda semua pasti sepakat bahwa listrik adalah sebagai kelengkapan dari sebuah bangunan, listrik adalah elemen penting dari bangunan itu sendiri. Oleh karena itu faktor kenyamanan dan keamanan sangat harus diperhatikan ketika kita melakukan pemasangan instalasi listrik di bangunan gedung, sehingga dalam penggunaanya tidak menimbulkan masalah. Yaitu masalah yang bisa ditimbulkan dari pemasangan jaringan listrik gedung yang salah, seperti kurang daya, konsleting, alat-alat elekronik yang rusak karena listrik tidak stabil bahkan bisa mengarah kepada masalah yang fatal seperti kebakaran. Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan dalam cara pemasangan instalasi listrik pada bangunan gedung seperti jarak antar titik listrik ke titik listrik lainnya, komponen, atau peralatan listrik yang dipakai, hingga ke pembagian daya yang harus diesuaikan dengan kebutuhan ruangannya masing-masing, dan masih banyak penyesuaian instalasi yang lainnya. Pemasangan instalasi listrik dalam instalasi listrik pada bangunan gedung, ataupun instalasi listrik di gedung bertingkat harus dilakukan dengan cara yang benar karena resiko yang besar dari penggunaan listrik yang salah dapat berakibat fatal.

Pemasangan jaringan listrik bangunan gedung dan rumah memang banyak terdapat perbedaan, namun dalam perbedaan tersebut pada dasarnya hanyalah tentang fungsi keefektifan saja, instalasi bangunan gedung lebih memandang kepada fungsi, sebisa mungkin satu stop kontak itu memiliki beberapa fungsi sehingga memudahkan penggunaannya pada bangunan gedung yang luas atau gedung bertingkat, maka dari itu untuk bangunan gedung kebanyakan instalasinya adalah instalasi parallel dan instalasi seri, tidak banyak instalsi tunggal yang digunakan, lain halnya dengan instalasi listrik rumahan, dirumah biasanya setiap ruangan memiliki stopkontak sendiri, sehingga pengerjaannya tidak terlalu rumit dibanding dengan instalasi listrik bangunan gedung. Untuk memudahkan pemasangan instalasi listrik bangunan gedung, hal pertama yang dilakukan adalah wajib membuat rancangan instalasi, karena penggunaan saklar tukar dan saklar ganda cukup banyak digunakan, jika tidak dilakukan pembuatan rancangan bisa dipastikan instalasinya akan kacau.

Mari ambil contoh pada instalasi gedung pertemuan bentuknya kebanyakan ruangan lepas, instalasi yang terpasang terdapat pada sekeliling dinding bagian dalam gedung, bangunan gedung pertemuan biasanya juga memiliki banyak pintu masuk sekaligus fungsinya sebagai pintu keluar, tips sederhana saya untuk instalasi listrik pada bangunan gedung ini adalah memperhatikan rancangan saklar disetiap pintu.



Lalu instalasi Saklar tukar. Sebelum membuat rancangan instalasi gedung, ada baiknya dipahami terlebih dahulu apa itu saklar tukar, biasanya saklar ini digunakan pada dua titik yang masing-masing jaraknya berjauhan, fungsi saklar tukar adalah menghidupkan sebuah lampu dan mematikan lampu yang sama, jika pada satu pintu terdapat saklar tukar maka harus ada pula saklar tukar pada pintu yang lain, yang kinerjanya mematikan atau menghidupkan satu buah lampu yang sama. Bisa saja saklar tukar yang dipasang tersebut menghidupkan sebanyak sepuluh buah lampu, atau diistilahkan dengan saklar tukar rangkaian seri, untuk lebih memudahkan memahami kinerja saklar tukar silahkan perhatikan skema gambar saklar tukar dibawah ini.



Setelah saklar tukar, jangan lupa penempatan Saklar ganda. Saklar ganda ini bisa diartikan sebagai satu buah saklar namun dia memiliki dua tombol on off, dimana masing-masingnya menghidupkan lampu yang berbeda, dalam banyak pemasangan saklar ini biasanya dipasang pada lantai satu untuk gedung bertingkat, sesuai dengan fungsinya saklar ini juga bisa dimanfaatkan untuk menyalakan lampu di lantai atas, sehingga anda tidak kegelapan ketika sampai dilantai atas, untuk lebih jelasnya silahkan simak gambar skema saklar ganda dibawah ini.



Instalasi listrik rumah, gedung dan pabrik biasanya sudah tersedia pada rancangan bangunan gambar sebuah bangunan, dengan demikian sebenarnya installer hanya tinggal membuat instalasi sesuai dengan rancangan gambar bangunan, ketika arsitek bangunan membuat sebuah bangunan biasanya ia sudah mempersiapkan pipa instalasi listrik dalam pengerjaannya, hal ini harus dilakukan si arsitek agar ketika pemasangan instalasi listrik tidak terjadi lagi pembongkaran ketika hendak memasukkan sebuah pipa pada dinding bangunan. Maka dari itu dalam merancang sebuah instalasi listrik ada yang dikenal dengan istilah, skema dasar, skema garis tunggal dan skema gambar pelaksanaan, untuk membuat skema-skema tersebut sang installer biasanya terlebih dahulu melakukan audiensi dengan si pemilik bangunan, dalam audiensi tersebut si pemilik bangunan akan menjelaskan seperti apa kebutuhan listrik yang ia inginkan untuk bangunannya. Setelah diperoleh keterangan dari si pemilik bangunan, maka berikutnya installer tinggal membuat skema gambar dasar untuk instalasi bangunan, skema-skema tersebut bisa dijabarkan sebagai berikut;

  • Skema dasar

Merupakan gambaran umum arus saklar dari arus input listrik sampai arde (pembumian).

  • Skema garis tunggal

Merupakan gambaran detail arus saklar atau stopkontak dan penerangan, pada skema ini nantinya diperoleh dua bentuk rangkaian instalasi, yakni rangkaian seri atau parallel, untuk seluruh bangunan.

  • Skema gambar pelaksanaan

Merupakan gambaran detail mulai dari arus input, sekring, pengabelan, saklar, stopkontak dan lampu penerangan, kabel positif dan negative, hingga kabel arde (pembumian), untuk seluruh bangunan. Setidaknya hal – hal diatas adalah hal hal yang harus anda perhatikkan dalam pemasangan jaringan listik gedung. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda. Terima kasih telah membaca.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar