Rabu, 27 Desember 2017

Instalasi Listrik Rumah Tangga



Tahukah anda rumah tangga merupakan pelaku ekonomi terkecil. Meskipun begitu, rumah tangga merupakan pelaku ekonomi terpenting karena semua kegiatan ekonomi berawal dari sana. Kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi pasti melibatkan salah satu atau beberapa anggota keluarga. Rumah tangga atau dalam bahasa sehari-hari kita sebut sebagai keluarga umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga yang lebih besar mencakup anggota yang lebih banyak lagi. Mereka semua memiliki kebutuhan, baik kebutuhan individu maupun kebutuhan bersama. Dalam hal ini maka anda harus setuju bahwa instalasi listrik rumah tangga adalah sebuah kebutuhan juga dalam rumah tangga, karena banyaknya alat elektronik yang memerlukan suplai tenaga listrik untuk keperluan rumah tangga, seperti penerangan, air, memasak, atau sekedar menonton hiburan di televisi. Pada umumnya arus listrik yang dialirkan ke rumah Anda berasal dari jaringan Perusahan Listrik Negara, atau PLN. Urutan arus listrik yang masuk ke rumah anda, pertama kali masuk melalui MCB (main circuit braker) atau pembatas daya yang berfungsi sebagai pembatas daya maksimun yang digunakan, lalu ke KWH meter, kotak sekering dan akhirnya ke semua peralatan listrik seperti lampu, tv, kipas angin, dan mesin cuci.

Memasang instalasi listrik rumah tangga dengan benar memerlukan teknik perencanaan yang tepat selain bertujuan untuk keamanan dan kelayakan teknis instalasi juga akan membuat fungsi yang maksimal tanpa harus mengurangi estetika dasar sebuah bangunan rumah hunian. Bukan hanya masalah penempatan titik atau poin dimana saklar, lampu dan stop kontak yang akan dipasang, namun juga aspek pemilihan bahan material seperti kabel, pipa kabel, sekering, isolator dan masih banyak lagi yang harus diperhitungkan tingkat kualitasnya. Semakin baik kualitas bahan yang akan dipasang, maka akan memberikan keamanan dan meminimalisir dari segala resiko bahaya listrik terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya. Listrik yang anda gunakan di rumah telah dibagi oleh PLN, berdasarkan kebutuhan pellanggan nya. pelanggan listrik rumah tangga terbagi dalam tiga golongan, yaitu‎:


  • Pelanggan listrik dengan subsidi 450 VA dan 900 VA.

  • Pelanggan listrik non-subsidi 4.400 VA dan 13.00 VA.

  •  Pelanggan listrik non-subsidi 13.000 VA ke atas (loss stroom).


Adanya proyek listrik penyederhanaan golongan pelanggan listrik rumah tangga, adalah kebijakan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penyederhanaan hanya berlaku bagi pelanggan dengan golongan 900 Volt Amper (VA) tanpa subsidi, 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA. Semua golongan tersebut akan dinaikkan dan ditambah dayanya menjadi 4.400 VA. Sementara golongan 4.400 VA hingga 12.600 VA ‎dinaikkan dan ditambahkan dayanya menjadi 13.000 VA, dan golongan 13.000 VA ke atas dayanya akan di-loss stroom. Namun, penyederhanaan tidak berlaku bagi pelanggan rumah tangga penerima subsidi. Yaitu, golongan 450 VA dengan pelanggan sebanyak 23 juta rumah tangga dan golongan 900 VA dengan pelanggan 6,5 juta rumah tangga yang disubsidi oleh pemerintah. Tarif Tenaga Listrik (TTL) di Indonesia bukanlah yang termahal, bahkan termasuk yang kompetitif di kawasan Asia Tenggara. Data Agustus 2017 menyebutkan bahwa TTL untuk golongan rumah tangga di Indonesia sebesar US$ 11,03 sen per kilo Watt hour (kWh). 

TTL Indonesia tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan negara tetangga. Seperti Filipina yang sebesar US$15.36 sen per kWh, Singapura US$15,99 sen per kWh, dan Thailand sebesar US$12,04 sen per kWh. Untuk pelanggan bisnis menengah, tarif listrik di Indonesia adalah US$11,03 sen per kWh, sementara Malaysia dan Vietnam lebih tinggi, yaitu sebesar US$ 11,90 sen per kWh dan Singapura US$ 11,35 sen per kWh. Demikian juga untuk pelanggan bisnis besar. Pada periode tarif Agustus 2017, tarif di Indonesia adalah US$ 8,38 sen per kWh. Adapun di negara lain lebih tinggi, yaitu Malaysia US$ 8,41 sent per kWh, Thailand US$ 8,81 sen per kWh, Singapura US$ 11,11sen per kWh, FilipinaUS$ 9,05 sen per kWh, dan Vietnam US$10,95 sen per kWh.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar