Senin, 27 Agustus 2018

3 Komponen Utama Kabel Tanah


3 Komponen Utama Kabel Tanah




Untuk penyaluran tenaga listrik di bawah tanah digunakan kabel tanah. Kabel tanah ialah satu atau beberapa bagian hantaran yang berisolasi, berpelindung mekanis dan berselubung luar yang dalam penggunaannya ditanam/dipasang di dalam tanah. Kabel Tanah adalah salah satu / beberapa kawat yang diisolasikan, sehingga tahan terhadap tegangan tertentu antara penghantar yang satu dengan penghantar yang lain ataupun penghantar dengan tanah serta dibungkus dengan pelindung, sehingga terhindar dari pengaruh-pengaruh kimia lain yang ada dalam tanah. Oleh karena kabel tanah tersebut beroperasi dalam tanah, maka 3 komponen utama kabel tanah harus mampu beroperasi secara terus menerus karena memiliki persyaratan isolasi yang khusus untuk melindunginya dari segala bentuk kelembaban serta pengaruh pengaruh lain yang terdapat didalam tanah. Kabel tanah adalah termasuk kabel tenaga (power cable). Jenis kabel tenaga banyak sekali, namun demikian kabel tenaga dapat diklasifikasikan menurut kelompok-kelompok berikut ini:

·         Menurut kulit pelindungnya (armor), misalnya: kabel bersarung timah hitam (lead sheated), kabel berkulit pita baja (steel-tape armored), kabel berkulit kawat baja (steel-wire armored), kabel berkulit kawat tembaga (copper-wire armored), kabel berkulit baja tahan karat (stainless steel armored), kabel berkulit kawat alumunium (alumunium-wire armored), kabel bersarung guni (jute) dan kabel tahan karat.

·         Menurut konstruksinya, misalnya: kabel plastik dan karet (jenis BN, EV, CV), kabel padat (jenis belt, H, SL, SA), kabel jenis datar (flat-type), kabel minyak (oil-filled), kabel berisi gas tekanan rendah (low pressure gas filled), kabel tekan (self-contained compression), kabel pipa (pipe-type). Jenis-jenis kabel pipa yang digunakan, misalnya: berisi gas(gas filled),gas tekan (gas compression), dan yang berisi minyak (oil filled).

·         Menurut penggunaannya, misalnya: kabel saluran (duct draw-in), kabel taruh (direct-laying), kabel laut (submarine), kabel corong utama (main shaft).
Berikut ini adalah gambar 3 komponen utama kabel tanah juga komponen lainnya:



Namun terkadang, dalam pemasangan kabel bawah tanah biasanya disesuaikan dengan fungsi kabel tersebut. Kabel yang berfungsi sebagai penghantar biasanya digunakan kawat tembaga berlilit (annealed stranded). Untuk kabel yang berfungsi sebagai pembungkus sering digunakan timah hitam, meskipun alumunium sekarang juga disukai, bukan saja untuk kabel udara, tetapi juga untuk kabel minyak. Kabel yang fungsinya sebagai kulit pelindung.


DIRECT LAYING

Yaitu di mana kabel ditanam langsung dalam tanah. Kadang-kadang, seperti di Jepang, kabel ini lebih dahulu ditaruh dalam pipa tanah genting atau pipa beton kemudian baru ditanam dalam tanah. Untuk cara menaruh langsung, kabel ditanam kira-kira 1,2 meter bila dikhawatirkan adanya tekanan-tekanan mekanis, namun bila kemungkinan itu tidak ada, maka kabel ditanam kira-kira 0,6 meter. Di jepang, sistim ini digunakan bila jumlah kabel yang ditanam kurang dari lima kabel. Penanaman kabel langsung tanpa pipa banyak dipraktekkan di Eropa.



·         DUCT LINE

Yaitu pemasangan kabel dengan menggunakan pipa-pipa beton bertulang atau baja atau PVC keras, yang ditanam dan dihubungkan dengan lubang-lubang kerja (manholes) berjarak 100-200 meter. Kabel ditarik dalam pipa-pipa ini dan dihubungkan melalui lubang-lubang kerja tadi. Cara ini digunakan bila jumlah kabel yang ditanam kurang dari 16 kabel. Bila ditarik satu kabel satu-kawat ke dalam pipa, maka yang dipakai adalah pipa non-magnetik untuk mengurangi rugi daya dan mencegah berkurangnya kapasitas penyaluran.


·         SISTEM TERUSAN TERTUTUP

Yaitu di mana kabel ditaruh dalam terowongan yang melalui lubang-lubang kerja, seperti pada sistim pipa. Cara ini digunakan bila jumlah kabelnya melebihi 20 buah. Kadang-kadang kabel-kabel tenaga ditaruh bersama dengan kabel telepon, pipa air, saluran pembuang, dan pipa gas di dalam satu terowongan. Beberapa cara menaruh kabel yang tersebut di atas dipilih berdasarkan pertimbangan ekonomi, termasuk kemungkinan perluasan dikemudian hari, serta aspek pemeliharaannya. Dalam hal lain, termasuk pula waktu mengatasi gangguan, gangguan terhadap daerah atau mungkin gangguan lalu lintas, dan gangguan lainnya. Cara menaruh langsung paling tepat digunakan untuk jalan-jalan yang tidak keras (jalan kerikil atau jalan aspal biasa), jalan yang sempit, atau untuk pemasangan yang sementara, serta jalan yang banyak belokan. Sebaliknya, bila tidak ada lintasan lain, atau bila diperkirakan bahwa perlu ditaruh lebih dari 20 kabel dalam waktu tidak lama (10 tahun), maka sistim terowonganlah yang tepat digunakan.



Dalam melakukan pemasangan kabel bawah tanah, tentunya harus diperhatikan hal-hal yang dirasa penting agar pemasangan kabel dapat berjalan lancar, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, serta sesuai dengan rancangan yang kita buat. Untuk itu, kita perlu mengetahui dan melaksanakan dengan sebaik-baiknya beberapa faktor penting pada saat pemasangan kabel bawah tanah. Faktor-faktor penting tersebut ialah:

·         Sebelum meletakkan kabel, kita harus memeriksa isolasi kabel dengan megger sebagai pemeriksaan pencegahan kemungkinan adanya kerusakan.

·         Penggulung kabel harus diputar searah dengan tanda panah yang ada padanya. Jika tanda itu tidak ada, maka penggulung harus diputar searah dengan akhiran kabel di dalam dan berlawanan arah dengan akhiran luar.

·         Kabel harus diambil dari bagian puncak penggulung dengan tanjakan penyangga, jika perlu penggulung direm guna menghindari putaran terlalu cepat.

·         Jika perlu dipindahkan, penggulung kabel harus dipindahkan dengan roda-roda kabel. Jika penggulung kabel digulingkan, harus dilakukan searah anak panah yang tertera di sisi penggulung kabel.

·         Patroli dan inspeksi, Dalam rangka pemeliharaan dikenal dua jenis patroli. Yang pertama, yang bersifat mencegah terjadinya gangguan. Misalnya, dengan melihat hal-hal yang tidak normal pada lintasan kabel, pada tempat terminal, pada indikator minyak (tinggi dan tekanan). Kemudian yang kedua, dengan melihat hal-hal yang tidak normal apabila diketahui ada gangguan terjadi. Cara inspeksi bisa meliputi pemeriksaan hal-hal yang tidak dapat diketahui dari pekerjaan patroli. Misalnya, pemeriksaaan adanya gas dalam lombong kerja, pemeriksaan instalasi kabel secara teliti, pemeriksaan dan pengujian pesawat alarm, pemeriksaan isolasi, penyelidikan volume minyak pada terminal sambungan kabel, pemeriksaan suhu, dan lain sebagainya.


Selasa, 24 April 2018

UPS 900 Watt


UPS merupakan singkatan dari Uninterruptible Power Supply yaitu sebuah alat tambahan pada rangkaian komputer dan biasanya dipasang pada peralatan listrik dan elektronik di rumah. UPS adalah suplai daya bebas gangguan untuk menyimpan daya sehingga apabila listik mati secara tiba-tiba maka alat yang terpasang UPS masih tetap hidup, namun hidupnya alat tersebut hanya untuk beberapa waktu saja. UPS adalah alat yang mampu menyalakan sebuah barang elektronik, namun alat elektronik tersebut tidak akan menyala dalam waktu lama, sebuah UPS normal sebesar 600 watt hanya mampu menyalakan sebuah komputer dengan daya 400 watt selama 17 menit. UPS yang sederhana biasanya akan dipasang orang di peralatan seperti TV, kulkas, komputer dan sebagainya. Sedangkan fungsinya pada komputer adalah untuk menyediakan listrik tambahan pada bagian tertentu dari komputer, seperti monitor, CPU, Server atau bagian lain yang penting untuk mendapatkan asupan listrik secara terus-menerus.


Secara umum sebenarnya alat ini bertujuan untuk menstabilkan arus listrik yang diterima oleh peralatan elektronik yang dipasangkan padanya. Misalnya komputer atau kulkas, dengan adanya peralatan UPS tersebut akan membuat peralatan tersebut menjadi lebih stabil asupan arusnya sehingga peralatan lebih awet dan tidak cepat rusak. Beberapa fungsi lain diantaranya adalah melindungi peralatan elektronik dari kondisi arus yang tidak stabil, mati mendadak dan sebagainya. Di daerah yang memiliki kebiasaan pemadaman listrik sebaiknya peralatan elektronik di rumah wajib menggunakan perangkat UPS supaya lebih tahan lama usia penggunaannya.

Bagi mereka juga yang menggunakan sumber arus kurang stabil seperti mesin genset atau diesel, sebaiknya menggunakan peralatan UPS. Karena akan berbahaya jika arus tiba-tiba naik atau tiba-tiba turun tidak terkontrol. Anda mungkin pernah melihat beberapa lampu yang terbakar pada penggunaan peralatan elektronik yang tidak menggunakan UPS atau yang juga sering disebut dengan alat penstabil arus, stabilizer. UPS mampu memberikan arus cadangan apabila tiba-tiba sumber arus mati. Maka peralatan elektronik bisa dimatikan dan tidak mati secara tiba-tiba karena akan sangat membahayakan kondisi peralatan elektronik.

Anda juga perlu tahu beberapa macam jenis dan tipe UPS yang ada di pasaran agar bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda sebagai pengguna. Secara umum berikut ini beberapa merek UPS terkenal yang bagus yang sering digunakan dan juga ada di pasaran seperti APC, CyberPower Delta, Emerson, IBM, ICA, Matsumoto, Micropack, Montero, Prolink, Yuasa dan yang lainya dengan macam jenis dan tipe UPS seperti berikut:


·         UPS Standby

Merupakan jenis UPS rumahan yang paling banyak digunakan. Anda juga mungkin memilikinya. Harganya pun lebih terjangkau, di bawah 500 ribu rupiah untuk merek standar. Untuk penggunaan alat-alat sederhana, jenis UPS inilah yang digunakan. Memiliki tingkat efisiensi yang tinggi, akan tetapi juga memiliki beberapa kekurangan. Diantaranya adalah baterai tetap terpakai meskipun dalam kondisi mati serta tidak bisa digunakan untuk pemakaian di atas 2kva. Jadi memang untuk ukuran rumahan saja.


Keunggulan: Biaya rendah, efisiensi tinggi, desain kompak
Kekurangan: Baterai tetap terpakai saat listrik padam, tidak cocok untuk pemakaian di atas 2kVA

·         UPS Line Interactive

Merupakan jenis UPS yang dipakai untuk para pemilik bisnis kecil yang sudah membutuhkan jumlah arus listrik yang lebih besar. Kemampuannya di atas UPS standby dengan harga yang juga tentunya lebih mahal. Beberapa server milik pemerintah juga banyak yang menggunakan UPS jenis ini. Tingkat reliabilitasnya lebih tinggi dan mampu menyesuaikan jumlah voltase yang lebih tinggi dari peralatan.


Keunggulan: Reliabilitas tinggi, efisiensi tinggi, penyesuaian voltase baik
Kekurangan: Tidak cocok untuk pemakaian di atas 5kVA
Keterangan: Tipe UPS yang paling sering digunakan dalam kondisi listrik yang tidak menentu.

·         UPS Double Conversion Online

Tipe ini merupakan yang paling lazim untuk UPS dengan daya lebih dari 10kVA. Tipe ini memiliki kesamaan dengan tipe Standby. Hanya saja tipe ini memiliki sumber tenaga utama yang terletak pada Inverter, bukan pada sumber listrik AC. Dapat dikatakan tipe ini mendekati gambaran ideal dari sebuah UPS, sayangnya tipe ini menghasilkan panas yang cukup tinggi.


Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik, mudah untuk disambungkan secara paralel.
Kekurangan: Efisiensi rendah, harganya mahal untuk tipe dengan daya di bawah 5kVA
Keterangan: Mendekati gambaran ideal UPS, tapi menghasilkan panas yang cukup tinggi.


·         Delta Conversion Online

UPS ini merupakan bentuk teknologi Konversi Ganda (Double Conversion) yang terah diperbaharui dan tersedia dengan daya 5kVA hingga 1.6MW. Memiliki kemiripan dengan tipe Double Conversion, tipe ini menggunakan Inverter untuk selalu memasok voltase. Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini melakukan hal yang sama dengan tipe Double Conversion.


Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik, efisiensi tinggi
Kekurangan: Tidak cocok untuk penggunaan di bawah 5kVA
Keterangan: Efisiensi tinggi memperpanjang daur hidup perangkat saat digunakan pada sistem yang besar.

Pastikan juga UPS dilengkapi dengan AVR (stabilizer) dan Fuse (anti petir), sehingga tegangan listrik yang turun atau naik dan tidak stabil dapat dicegah sehingga kerusakan pada perangkat komputer dapat diminimalisir. Dan untuk Kalangan Pengguna rumahan, Jika anda memiliki Komputer, Printer, Scanner maka gunakan UPS yang tidak terlalu besar kapasitasnya karena yang paling penting perangkat komputer bisa bertahan beberapa menit untuk mematikannya secara normal sehingga mencegah kerusakan pada Komputer dan perangkat lainnya. Hal yang perlu diingat adalah UPS VA yaitu angka umum yang digunakan untuk menilai ukuran UPS. Komputer baru, dirancang untuk mematuhi standar berorientasi ramah lingkungan, salah situ fiturnya adalah koreksi faktor masukan daya (input power factor correction) yang perlu dipertimbangkan saat menentukan kapasitas UPS Watt yang anda perlukan.

Ada banyak variasi kapasitas UPS. Contohnya UPS 900 Watt, dan banyak lagi. Namun yang harus anda mengerti adalah bahwa dua angka Volt - Ampere (VA) dan Watt (W) menentukan kapasitas Uninterruptible Power Supply. Keduanya harus lebih dari beban yang diperlukan. VA mewakili total (kadang-kadang disebut jelas) daya listrik, diperoleh hanya dengan mengalikan utama tegangan oleh penggunaan ampere saat ini. Watt gambar mewakili daya yang sebenarnya, diperlukan oleh CPU computer anda, angka ini diperoleh dengan mengalikan tegangan utama dengan nilai utama frekuensi komponen saat ini. Rasio Watt untuk VA didefinisikan sebagai faktor daya (PF). Biasanya, Arus dari Power Supply memiliki pulsa berbentuk gelombang. Saat ini terdiri dari dasar listrik frekuensi sinusoidal komponen sekitar 0.7 (70%) yang berarti tenaga yang diberikan tidak selalu penuh Contohnya, sebuah server standar 120V, misalnya, 2.5A dari listrik, memiliki tingkatan input daya 300 VA (120V x 2.5 A) dan 210 W (300VA x 0,7), dan membutuhkan setidaknya 300 VA / 210 W UPS.
Berikut ini adalah contoh UPS 900 Watt:

Gerakan menuju teknologi ramah lingkungan juga mempengaruhi standard pasokan tenaga, berakibat pada meningkatnya efisiensi server untuk menanggulangi penurunan 30% yang disebabkan oleh frekuensi sinusoidal yang dijelaskan diatas. Pasokan listrik komputer baru, yang menerapkan koreksi faktor daya (input power factor correction) untuk mencapai sinusoidal arus dengan hampir kesatuan faktor daya, adalah tren yang sedang berjalan. Peraturan terbaru, seperti Energy Star, memerlukan server faktor daya masukan angka untuk berada di atas 0,95 pada beban penuh.

 Sehingga, server 120V baru gambar 2.5A dari induk mungkin memerlukan 300 VA dan 285 Watt (300VA x 0,95 PF). Kebanyakan UPS 300VA dirancang untuk menyediakan maksimum 210 Watt beban, dan tidak akan mampu menahan beban yang memerlukan 285 Watt. Oleh karena itu, sebelum membeli UPS baru perlu di hitung agar tidak hanya berpatokan pada VA, tetapi juga persyaratan Watt. Jika UPS melayani lebih dari sebuah server tunggal, kedua jumlah daya UPS Volt Ampere dan Watt harus di atas VA masing-masing dan jumlah Watt setiap server. Menghubungkan ke UPS yang memerlukan daya watt, di atas kekuatan yang didukung UPS, mungkin merusak semi konduktor dari Inverter dalam UPS karena terlalu panas, salah satunya adalah menyebabkan kerusakan pada baterai. Beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam memilih UPS yaitu bahwa anda memerlukan Angka Volt Ampere dan Watt yang diperlukan untuk menentukan ukuran tepat UPS.


VA rating mudah dihitung dengan mengalikan tegangan listrik (baris) dengan total konsumen saat ini, umumnya disajikan pada label setiap konsumen. Rating watt tidak selalu ditampilkan pada konsumen label atau dokumen yang terkait. Dalam hal demikian, itu harus diukur oleh Watt meter, atau diperoleh dari pemasok konsumen. Pendekatan alternatif adalah berasumsi bahwa beban memiliki faktor daya kesatuan dan mencari UPS yang memiliki rating watt, yang sama dengan rating VA. Sikap ini, meskipun lebih mahal, mungkin pendekatan yang terbaik karena meliputi juga kemungkinan penggantian server masa depan, yang mungkin akan memiliki PF yang sama. Kedua VA dan Watt peringkat harus melebihi rating beban masing-masing dengan margin keselamatan yang wajar. Sayangnya kita mungkin menghadapi rintangan baru ketika mencari UPS tepat. Di pasar UPS Indonesia, sering hanya angka UPS VA disediakan oleh Penjual atau informasi penjualan produsen.