Senin, 11 Desember 2017

Jaringan Listrik 20 Kv



          Pernahkah anda mendengar tentang istilah tegangan listrik 20 Kv?, bila belum pernah mendengarnya maka artikel ini akan membahas tentang hal tersebut, khususnya bagi anda yang berlangganan listrik dari PLN, dan ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang jaringan listrik. Jaringan listrik 20Kv berasal dari Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang merupakan jaringan yang keluar dari Gardu Induk dengan tegangan 12 kV atau 20 kV, dan langsung masuk kedalam daerah kecamatan, kelurahan, pedesaan, perkampungan, ataupun perumahan, termasuk melewati hutan-hutan, perkebunan dan jalan-jalan kecil. JTM ada yang berbentuk kabel tanah 12 kV atau 20 kV, yang ditanam didalam tanah. Ada juga peralatan yang namanya Gardu Hubung (GH) yang terdiri dari beberapa kubikel (lemari) pembagi beban kearah beberapa jurusan yang berbeda. Pelanggan PLN ada yang langsung berlangganan listrik dengan tegangan 20 kV ini. Gardu Distribusi merupakan trafo dan peralatannya  yang mengubah tegangan di jaringan tegangan menengah 20 kV menjadi tegangan rendah yaitu 231 Volt (diukur phasa-netral) dan 400 Volt (diukur phasa-phasa). Gardu distribusi terdiri dari gardu beton yang didalamnya ada beberapa kubikel (lemari) pembagi beban, gardu tiang dobel dan gardu tiang cantol. 

Sedangkan, jaringan Tegangan Rendah (JTR) merupakan jaringan yang keluar dari gardu distribusi dengan tegangan 231 V / 400 V.. Jaringan ini juga melewati daerah kecamatan, kelurahan, pedesaan, perkampungan, ataupun perumahan, juga melewati hutan-hutan, perkebunan dan jalan-jalan kecil. Kebanyakan JTR adalah kabelberbungkus, namun di kota-kota tua, masih banyak JTR yang memakai kabel telanjang. Sambungan Rumah (SR) adalah jaringan listrik yang menghubungkan antara jaringan tegangan rendah dan rumah / lokasi pelanggan. Setelah memahami bagaimana listrik bisa sampai dari pembangkit sampai ke lokasi pelanggan, dengan melewati jaringan transmisi, gardu induk (GI), jaringan tegangan menengah (JTM), gardu distribusi, jaringan tegangan rendah (JTR) dan sambungan rumah (SR), maka kita akan lebih memahami jaringan listrik 20 Kv.

Sistem distribusi daya listrik meliputi semua Jaringan Tegangan Menengah (JTM) , jaringan listrik 20KV dan semua Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 380/220 Volt hingga ke meter-meter pelanggan. Pendistribusian daya listrik dilakukan dengan menarik kawat – kawat distribusi melalui penghantar udara. Penghantar bawah tanah dari mulai gardu induk hingga ke pusat – pusat beban. pada sistem di ranting Galang ada terpasang jaringan bawah tanah karena keadaan kota atau daerahnya belum memungkinkan untuk dibangun jaringan tersebut. jadi untuk daerah ini tetap disuplai melalui hantaran udara 3 phasa 3 kawat.

 Setiap elemen jaringan distribusi pada lokasi tertentu dipasang trafo-trafo distribusi, dimana tegangan distribusi 20 KV diturunkan ke level tegangan yang lebih rendah menjadi 380/220 Volt. Dari trafo-trafo ini kemudian para pelanggan listrik dilayani dengan menarik kabel-kabel tegangan rendah menjelajah ke sepanjang pusat-pusat pemukiman, baik itu komersial maupun beberapa industri yang ada disini. Tenaga listrik yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengoperasikan peralatan-peralatan tersebut adalah listrik dengan tegangan yang rendah (380/220 Volt). Sedangkan tenaga listrik yang bertegangan menengah (sistem 20 KV) dan tegangan tinggi (sistem 150 KV) hanya dipergunakan sebagai sistem penyaluran (distribusi dan transmisi) untuk jarak yang jauh. Hal ini bertujuan untuk kehandalan sistem karena dapat memperkecil rugirugi daya dan memliki tingkat kehandalan penyaluran yang tinggi, disalurkan melalui saluran transmisi ke berbagai wilayah menuju pusat-pusat pelanggan.

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar