Pernahkah anda mendengar tentang istilah tegangan
listrik 20 Kv?, bila belum pernah mendengarnya maka artikel ini akan membahas
tentang hal tersebut, khususnya bagi anda yang berlangganan listrik dari PLN,
dan ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang jaringan listrik. Jaringan listrik 20Kv berasal dari Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang merupakan
jaringan yang keluar dari Gardu Induk dengan tegangan 12 kV atau 20 kV, dan
langsung masuk kedalam daerah kecamatan, kelurahan, pedesaan, perkampungan,
ataupun perumahan, termasuk melewati hutan-hutan, perkebunan dan jalan-jalan
kecil. JTM ada yang berbentuk kabel tanah 12 kV atau 20 kV, yang ditanam
didalam tanah. Ada juga peralatan yang namanya Gardu Hubung (GH) yang terdiri
dari beberapa kubikel (lemari) pembagi beban kearah beberapa jurusan yang
berbeda. Pelanggan PLN ada yang langsung berlangganan listrik dengan tegangan
20 kV ini. Gardu Distribusi merupakan trafo dan peralatannya yang mengubah tegangan di jaringan tegangan
menengah 20 kV menjadi tegangan rendah yaitu 231 Volt (diukur phasa-netral) dan
400 Volt (diukur phasa-phasa). Gardu distribusi terdiri dari gardu beton yang
didalamnya ada beberapa kubikel (lemari) pembagi beban, gardu tiang dobel dan
gardu tiang cantol.
Sedangkan, jaringan
Tegangan Rendah (JTR) merupakan jaringan yang keluar dari gardu distribusi
dengan tegangan 231 V / 400 V.. Jaringan ini juga melewati daerah kecamatan,
kelurahan, pedesaan, perkampungan, ataupun perumahan, juga melewati
hutan-hutan, perkebunan dan jalan-jalan kecil. Kebanyakan JTR adalah kabelberbungkus, namun di kota-kota tua, masih banyak JTR yang memakai kabel
telanjang. Sambungan Rumah (SR) adalah jaringan listrik yang menghubungkan
antara jaringan tegangan rendah dan rumah / lokasi pelanggan. Setelah memahami
bagaimana listrik bisa sampai dari pembangkit sampai ke lokasi pelanggan,
dengan melewati jaringan transmisi, gardu induk (GI), jaringan tegangan
menengah (JTM), gardu distribusi, jaringan tegangan rendah (JTR) dan sambungan
rumah (SR), maka kita akan lebih memahami jaringan listrik 20 Kv.
Sistem distribusi daya
listrik meliputi semua Jaringan Tegangan Menengah (JTM) , jaringan listrik 20KV dan semua Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 380/220 Volt hingga ke meter-meter
pelanggan. Pendistribusian daya listrik dilakukan dengan menarik kawat – kawat
distribusi melalui penghantar udara. Penghantar bawah tanah dari mulai gardu
induk hingga ke pusat – pusat beban. pada sistem di ranting Galang ada
terpasang jaringan bawah tanah karena keadaan kota atau daerahnya belum memungkinkan
untuk dibangun jaringan tersebut. jadi untuk daerah ini tetap disuplai melalui
hantaran udara 3 phasa 3 kawat.
Setiap elemen
jaringan distribusi pada lokasi tertentu dipasang trafo-trafo distribusi,
dimana tegangan distribusi 20 KV diturunkan ke level tegangan yang lebih rendah
menjadi 380/220 Volt. Dari trafo-trafo ini kemudian para pelanggan listrik
dilayani dengan menarik kabel-kabel tegangan rendah menjelajah ke sepanjang
pusat-pusat pemukiman, baik itu komersial maupun beberapa industri yang ada
disini. Tenaga listrik yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk
mengoperasikan peralatan-peralatan tersebut adalah listrik dengan tegangan yang
rendah (380/220 Volt). Sedangkan tenaga listrik yang bertegangan menengah
(sistem 20 KV) dan tegangan tinggi (sistem 150 KV) hanya dipergunakan sebagai
sistem penyaluran (distribusi dan transmisi) untuk jarak yang jauh. Hal ini
bertujuan untuk kehandalan sistem karena dapat memperkecil rugirugi daya dan
memliki tingkat kehandalan penyaluran yang tinggi, disalurkan melalui saluran
transmisi ke berbagai wilayah menuju pusat-pusat pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar